, ,

Siang yang Mencekam: Puting Beliung Porak-Porandakan Puluhan Rumah di Tegalpapak

oleh -61 Dilihat

Angin Puting Beliung Terjang Tegalpapak, Solidaritas dan Bantuan Langsung Menyapa Korban

Majalah Banten– Siang itu, Kamis (16/10), langit di atas Kampung Umbul Mekar, Desa Tegalpapak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, tiba-tiba berubah gelap. Suasana yang biasanya tenang berubah menjadi mencekam ketika hujan deras mulai mengguyur, diiringi oleh desisan angin yang kencang. Dalam sekejap, angin itu berubah menjadi pusaran ganas—angin puting beliung—yang menyapu permukiman warga, meninggalkan jejak kehancuran yang memilukan.

Atap-atap rumah berterbangan diterbangkan angin, bagai daun kering dihempus badai. Ranting pohon patah berhamburan, dan plang-plang rumah berdenturan. Kepanikan melanda, namun yang paling menyayat adalah pemandangan puing-puing rumah warga yang hanya tersisa kerangka kayu dan tumpukan genting. Sedikitnya, lima rumah mengalami kerusakan parah, sementara sekitar 20 rumah lainnya turut terkena dampak dalam bencana singkat nan dahsyat tersebut.

Baca Juga: Di jantung Banten, 58 Koperasi Merah Putih bangkitkan ekonomi warga Lebak

“Hujan deras dan angin puting beliung datang cepat sekali, atap rumah langsung beterbangan,” ujar Arkam (54), salah seorang warga yang menjadi saksi mata sekaligus korban musibah tersebut, dengan suara lirih menahan syok. Kepala keluarga ini menggambarkan betapa tak ada waktu untuk menyelamatkan harta benda; keselamatan jiwa menjadi prioritas utama di tengah amukan alam yang tak terduga.

Kerugian Materi dan Nikmatnya Keselamatan Jiwa

Meskipun bencana ini mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit—ditaksir mencapai Rp 50 juta—namun ada satu hal yang patut disyukuri: tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Di balik tumpukan puing dan atap yang berantakan, nyawa seluruh warga Kampung Umbul Mekar tetap terjaga. Ini menjadi pelipur lara di tengah duka kehilangan harta benda yang mereka kumpulkan bertahun-tahun.

Namun, trauma dan tantangan berat langsung menghadang. Puluhan keluarga harus menghadapi kenyataan pahit bahwa rumah mereka, tempat bernaung dan berkumpul bersama keluarga, kini rusak atau bahkan tidak layak huni. Mereka membutuhkan pertolongan segera, baik untuk tempat tinggal sementara maupun kebutuhan pokok sehari-hari.

Langkah Cepat Dinsos Pandeglang: Bantuan Langsung Turun ke Lokasi

Merespon musibah ini, Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang langsung bergerak cepat. Koordinasi intensif segera dilakukan dengan Pelaksana Tugas (Plt) Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Pagelaran, Amid, dan juga Dinsos Provinsi Banten.

“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Dinsos dan langsung menyalurkan bantuan logistik bagi korban. Besok kami juga akan turun lagi untuk melanjutkan pendistribusian bantuan,” tegas Amid di lokasi kejadian pada Kamis siang.

Komitmen untuk hadir di tengah warga terdampak tidak hanya berhenti pada pernyataan. Pada hari yang sama, bantuan logistik darurat seperti bahan makanan, air bersih, dan perlengkapan mandi mulai didistribusikan kepada korban. Bantuan ini menjadi penopang hidup sementara bagi mereka yang tengah berjuang memulihkan diri dari trauma bencana.

Gotong Royong dan Aksi Nyata di Lapangan

Hingga Kamis sore, suasana di Kampung Umbul Mekar masih dipenuhi aktivitas. TKSK Pagelaran bersama petugas gabungan dan warga setempat bahu-membahu membersihkan puing-puing rumah yang roboh. Semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia kembali terlihat nyata. Mereka tidak sendiri; Keluarga Siaga Bencana (KSB) juga turut serta memastikan bahwa proses tanggap darurat berjalan lancar.

Aksi bersih-bersih ini bukan hanya tentang memulihkan lingkungan, tetapi juga tentang membangun kembali semangat dan harapan. Setiap puing yang diangkut adalah langkah menuju normalitas, mengikis keputusasaan yang mungkin hinggap di hati warga.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.