Tragedi di Holland Village: Tim Labfor Polda Sulut Temukan Barang Diduga Pemicu Kebakaran Maut
Majalah Banten– Suasana mencekam masih menyelimuti kawasan Perumahan Holland Village, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, sejak peristiwa kebakaran tragis pada Senin (13/10/2025) siang. Peristiwa nahas yang merenggut nyawa seorang pria berinisial A.G.S. (59) ini kini memasuki fase kritis penyelidikan. Upaya mengungkap tabir penyebab kebakaran dipusatkan pada temuan-temuan mencurigakan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulawesi Utara.
Penyelidikan dimulai secara intensif siang itu. Pukul 13.00 WITA, personel gabungan yang dipimpin langsung oleh IPDA Eko Suyoko, S.Si. (Pamin Urfis Subbid Fiskomfor Bidlabfor Polda Sulut), tiba di lokasi kejadian perkara (TKP). Mereka didampingi oleh sejumlah perwira penting, termasuk IPDA J. Anthoni (Ps. Kanit Ident Polresta Manado) dan IPDA Danias Manangkalanngi (Kanit Reskrim Polsek Mapanget), menandakan keseriusan penanganan kasus ini.
Olah TKP: Mengumpulkan Jejak yang Terbakar
Di bawah koordinasi Tim Labfor, proses olah TKP dilakukan dengan metode yang cermat dan detail. Rumah korban yang hangus dilalap api menjadi pusat perhatian. Setiap sudut, puing, dan jejak arang diperiksa untuk merekonstruksi peristiwa yang merenggut nyawa A.G.S.
Baca Juga: Kabupaten Serang Gelar Rapat Percepatan dengan Satgas Pusat untuk Wujudkan Proyek PSEL
Tidak hanya mengandalkan bukti fisik, tim juga secara aktif mendatangi dan memeriksa sejumlah saksi kunci untuk melengkapi gambaran peristiwa. Keterangan diperoleh dari seorang tukang (R.T.), satpam perumahan (I.L.), dan G.M. selaku Chief Engineer yang memahami betul operasional dan kondisi kawasan Holland Village. Interogasi ini diharapkan dapat memberikan konteks dan kronologi sebelum insiden terjadi.
Temuan Kritis yang Menggiring pada Dugaan Penyebab
Setelah berjam-jam melakukan penyisiran di TKP, Suasana Tim Labfor Polda Sulut berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga kuat memiliki kaitan langsung dengan sumber dan penyebab kebakaran. Temuan-temuan ini menjadi titik terang, sekaligus memunculkan sejumlah pertanyaan kritis.
Beberapa barang bukti yang diamankan antara lain:
-
Pakaian dan Cairan Berbau Bahan Bakar: Temuan ini sangat signifikan. Pakaian yang telah direndam atau terkena cairan berbau seperti bensin atau minyak tanah ditemukan di atas kasur. Lokasi ini diduga menjadi titik awal api berkobar.
-
Korek Api: Keberadaan korek api di dekat atau sekitar titik awal kebakaran semakin menguatkan dugaan adanya unsur percikan api yang memicu ledakan atau kobaran.
-
Swab Lelehan Botol: Tim forensik secara khusus mengambil sampel swab dari lelehan sebuah botol yang ditemukan di TKP. Botol ini diduga merupakan wadah dari cairan mudah terbakar yang tumpah dan menjadi sumber bahan bakar utama bagi api.
“Beberapa sampel cairan dan benda-benda yang ditemukan di lokasi akan kami analisis di Labfor untuk mengetahui sumber dan penyebab kebakaran,” tegas IPDA Eko Suyoko kepada awak media, mengonfirmasi temuan tersebut.
Menunggu Kepastian dari Laboratorium Forensik
Meski temuan di lapangan sangat mencurigakan, kepolisian menekankan pentingnya bukti ilmiah. Semua barang bukti—pakaian, sisa cairan, korek api, dan sampel swab botol—telah dibawa ke Laboratorium Forensik Polda Sulut untuk menjalani serangkaian uji yang lebih mendalam.
